Template by:
Articles Motivation

Bookmark and Share

Wednesday, May 6, 2009

MENGATASI MALAS KERJA

Tujuannya adalah agar malas kerja tidak berkembang sebagai perilaku destruktif buat diri sendiri atau orang lain dan organisasi. Selain itu agar seseorang yang memiliki rasa malas mampu diatasi oleh dirinya sendiri .

Malas yang berkepanjangan akan mencerminkan orang tersebut tidak memandang bahwa kerja produktif sebagai suatu kebutuhannya.

Aktifitas seseorang berkait dengan derajad bioritmenya.

Bioritme seseorang pada dasarnya menggambarkan fluktuasi kegiatannya yang dipengaruhi oleh siklus fisik-biologis, emosional, dan intelektualnya.

Seseorang dapat memperbaiki mutu hidupnya dengan memantau naik turun siklusnya. Kemudian melakukan penyesuaian-penyesuian diri dengan siklus tersebut.

Sebagai contoh ketika seseorang akan ujian maka penggunaan kadar intelektualnya akan tinggi, sementara ketika kadar emosionalnya sedang rendah maka dia akan menghindari berbicara terlalu banyak dengan orang lain, dan akan meningkatkan kinerjanya ketika kondisi fisiknya sedang sangat prima.

MALAS KERJA adalah perilaku seseorang yang merupakan hasil dari proses fluktuasi kadar bioritmenya. Berarti ketika itu kadar fisik, emosional, dan bahkan intelektualnya sedang rendah. Jadi kemalasan bukanlah suatu fenomena yang aneh. Tiap orang sangat potensial memiliki rasa malas. Ia bisa terjadi pada siapapun.

Yang membedakan hanyalah kadarnya saja ada yang rendah namun ada yang kebangetan rasa malasnya (akut). Karena itu dalam teori motivasi misalnya dikenal ada teori X dimana seseorang tidak punya gairah kerja sama sekali atau malas.

Orang seperti itu termasuk golongan karyawan yang mementingkan dirinya sendiri sekaligus tak bertanggung jawab.

Kemalasan kerja dari seseorang disebabkan beragam faktor yaitu :

1.Faktor Inrinsik

Faktor intrinsik penyebab malas yang paling sering terjadi adalah rasa bosan hingga jenuh terhadap pekerjaan tertentu. Tak ada variasi pekerjaan atau serba monoton. Walaupun pekerjaan itu tetap dilakukan produktifitasnya bakal rendah. Dan pada saat kondisi fisik sangat lelah termasuk sedang sakit cenderung timbul rasa malas. Ketika itu rasa malas kerja menjadi-jadi. Inginnya istirahat saja termasuk tidur. Kemudian kalau keadaan emosi sedang gundah maka kemalasan kerja juga akan muncul. Termasuk didalamnya rasa pesimis dan apatis terhadap manfaat suatu pekerjaan

2.Faktor Ekstrinsik.

Faktor ekstrinsik penyebab malas antara lain adalah beban kerja yang relatif berat hingga di atas standar kerja. Semakin tinggi beban semakin lelah fisik yang dirasakan dan pada gilirannya timbul rasa malas untuk melanjutkan pekerjaan. Dan Suasana lingkungan kerja yang kurang ramah. Para karyawan bisa timbul enggan atau malas bekerja karena interaksi sosial mengalami stagnasi (berhenti / tidak berkembang). Apalagi kalau sering terjadi konflik horisontal dan vertikal dalam proses pekerjaan. Sepertinya tidak ada tempat untuk cur-hat yang memadai. Sementara itu infrastruktur ke tempat pekerjaan yang tidak lancar bisa juga menimbulkan malas kerja. Bahkan bukan saja rasa malas tetapi juga stres.

Apa yang harus dilakukan mengatasi kemalasan kerja ini?

Dalam konteks pekerjaan oleh suatu tim, Seharusnya para pimpinan mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan karyawan malas kerja. Harus bisa teridentifikasi mana karyawan yang memiliki kemalasan nyata. Kalau yang terlihat bisa dikategorikan kemalasan masuk kerja, kemalasan kerja nyata atau cepat pulang kerja. Dalam keadaan seperti itu pimpinan perlu melakukan bimbingan dan bila dianggap perlu ada peringatan keras kalau selama bimbingan tidak ada perubahan perilaku malas kerja. Sebaliknya kalau terjadi perubahan maka pimpinan perlu memberikan penghargaan kepada karyawan yang kembali rajin bekerja bisa dalam bentuk penghargaan promosi dan bisa berupa pengumuman tentang karyawan teladan.

Apa yang harus dilakukan oleh karyawan sendiri?

1.Yang dilakukan adalah melakukan evaluasi diri mengapa malas kerja. Kalau malas lalu apa yang akan dikerjakan dan apa manfaatnya. Tentu saja dievaluasi apa manfaatnya?. Setelah berpikir mendalam dan ternyata lebih banyak kerugiannya maka perbaikilah sifat malas kerja menjadi sebaliknya.


2. Jika kemalasan timbul karena rasa bosan kerja maka hubungilah pimpinan. Katakan terus terang dan mintalah dilakukan rotasi atau mutasi kerja dan atau mintalah pekerjaan yang lebih menantang.




3.M
elakukan olahraga teratur agar peredaran darah lancar. Kalau tidak lancar maka peredaran oksigen ke otak juga bisa terhambat. Ketika itu terjadi maka yang bersangkutan bisa cepat merasa ngantuk dan pusing yang ujungnya timbul kemalasan bekerja.







4. Meningkatkan hubungan dengan rekan kerja dan bersenang-senanglah ketika sebelum kerja dan saat waktu istirahat.
Jangan kikir untuk berhumor ria dan tertawa bersama rekan kerja. Ini bermanfaat untuk memperkecil kepenatan kerja.




Semua bisa dilakukan tergantung dari diri kita sendiri. Apakah akan dilakukan? Untuk menjadi pribadi yang positif , mulailah dari diri sendiri dan mulai dari sekarang. (dari berbagai sumber)

6 komentar:

Thobhotho Blog said...

bosen kali yee
mendingan cari udara seger...

Nunu Genius said...

thanks bro, jadi tambah semangat nih kerjanya. hehe...

salam kenal bro dari blogkar baru nih

cari rumah dijual said...

Bolej juga nih artikelnya...mudah-mudahan bisa ngobati kebiasaan ane yang suka ngantuk dikantor....

محبّ الدّ ين said...

thanks Gan, postingannya jd motivasi bagi saya.

Gan nitip link (thanks be4):
bagi siapa aja yang mau sharing ttg dunia desain 3D bisa klik: www.bihum.blogspot.com

محبّ الدّ ين said...

thanks Gan, postingannya jd motivasi bagi saya.

Gan nitip link (thanks be4):
bagi siapa aja yang mau sharing ttg dunia desain 3D bisa klik: www.bihum.blogspot.com

محبّ الدّ ين said...

thanks Gan, postingannya jd motivasi bagi saya.

Gan nitip link (thanks be4):
bagi siapa aja yang mau sharing ttg dunia desain 3D bisa klik: www.bihum.blogspot.com

Amazing!Skrip Affiliasi Sumberuang